TRAVELGRAPHY : PESONA KAWAH IJEN

Hallo sobat travellers, kali ini gue bakal Java Adventour ke Banyuwangi naik mobil dari Jakarta , yeahh seru banget pastinya. Gue berangkat tanggal 1 juli 2016 melalui jalur pantura, lalu bermalam sebentar di Tuban, Jawa Timur, dan paginya melanjutkan perjalanan lagi menuju Situbondo buat meeting point dengan saudara gue yang ada disana.

IMG_2225

Selamat Datang di Situbondo

dan akhirnya gue tiba di Situbondo sekitar jam 15.00, lanjut lagi perjalanan dan akhirnya sampe Bondowoso sekitar jam 19.00 untuk check-in homestay. Gue harus istirahat karena malamnya akan naik ke Kawah Ijen

Penginapan yang gue pilih di Arabica Homestay, jarak Homestay ke Pos Paltuding 14km ditempuh sekitar 40menit, tapi menurut gue Homestay ini sangat cocok, karena kita bisa melihat pesona Gunung Ijen dari Lobby Homestay dan ada yang lebih penting lagi dihomestay ini wifi nya kenceng gaes, jadi jangan takut gabisa update, harganya relatif murah permalam hanya 1juta untuk kapasitas 10 orang, buat kalian yang mau menginap disini bisa hubungi reservasi ke 085259595955, disini ada 4kamar VIP, 7kamar Standart dan 18kamar Ekonomi

DSC_0860

Arabica Homestay

DSC_0843

Landscape Kawah Ijen dari Arabica Homestay

Siapa disini yang kenal dengan Kawah Ijen? Sobat travellers pasti tau kan, tempat wisata ini menyimpan keindahan yang luar biasa yaitu Blue Fire yang hanya bisa dilihat di dua negara saja yaitu Indonesia dan Islandia.

Kawah Ijen, adalah salah satu gunung  di Indonesia yang masih aktif sampai sekarang. Memiliki ketinggiannya 2.443 mdpl dan terletak berdekatan dengan Gunung Merapi dan Gunung Raung.  Kawah Ijen terletak di perbatasan antara Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, kawah ini terakhir meletus pada tahun 1999

Kawah ijen merupakan tempat penambangan belerang terbesar di Indonesia dan pengolahanya masih menggunakan cara tradisional. Kawah Ijen mempunyai sublimat belerang yang tidak akan pernah habis, karena dapat keluar secara terus menerus dengan sendirinya. Sublimat belerang ini bermanfaat untuk berbagai keperluan industri kimia selain itu diolah sebagai kerajinan belerang yang dicetak lalu dijual oleh masyarakat.

Nama Ijen mulai dikenal dunia sejak kedatangan dua turis asal Perancis, Nicolas Hulot dan istrinya Katia Kraft, pada tahun 1971. Mereka menuliskan kisah pesona Kawah Ijen beserta kerasnya kehidupan para penambang bongkahan belerang di majalah Geo, Perancis. Dua hal inilah yang Menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan dan fotografer dunia untuk datang, banyak peninggalan-peninggalan Perancis di area Pegunungan Ijen, seperti perkebunan kopi arabika dan Jampit Guest House.

Kawah Ijen juga merupakan pusat danau kawah terbesar di dunia nih gaes, yang bisa memproduksi 36 juta meter kubik belerang dan hidrogen klorida dengan luas sekitar 5.466 hektar. Danau Ijen memiliki derajat keasaman nol dan memiliki kedalaman 200 meter. Keasamannya yang sangat kuat dapat melarutkan pakaian dan jari manusia, jadi hati hati ya kalau lagi berada di area kawah, kalau nyemplung sihh….byeee

untuk mencapai Gunung Ijen bisa di akses dari dua arah yaitu, dari utara dan dari selatan. Dari utara, bisa di tempuh melalui Situbondo menuju Sempol (Bondowoso) atau dari Banyuwangi, untuk kenyaman akses memang lebih bagus melalui banyuwangi yang menjadi jalur utama menuju Gunung Ijen, kalau lewat Bondowoso tidak terlalu besar jalannya tapi pemandangan selama perjalanannya lebih bagus.

Perjalanan gue dari Arabica Homestay jam 00.00 dan sampai Paltuding jam 00.30, di Paltuding sebelum kita naik ke Kawah Ijen, kita wajib menggunakan jasa tour leader seharga 150rb, menurut gue ini lebih bagus walaupun harus bayar lebih, selain keamanan dan memimpin perjalanan selama mendaki, gue bisa banyak menggali informasi dari tour leader mengenai Kawah Ijen, dan jasa tour leader wajib ini baru ada sejak tahun 2016 yang merupakan gerakan dari kelompok sadar wisata (pokdarwis).

Setelah mempersiapkan perlengkapan dan pendataan mendaki jam 01.00 gue mulai melakukan perjalanan, jarak dari Paltuding sampai ke Kawah Ijen itu 3km, namun 3km ini ga semudah yang kalian pikirkan, perjalanan  ke Kawah Ijen bisa dibilang ekstrim, jalannya lebih banyak mendaki daripada landai, ditambah bau belerang yang bikin sesak nafas dan membuat pilek, ketika pagi juga belum ada pemandangan yang bisa kita nikmati karena gelap gulita, kecuali indahnya cahaya Kota Banyuwangi dan Ribuan Bintang di atas kita, kemiringan saat mendaki yaitu 25-35 derajat dan suhu udara sekitar 10-15 derajat, pendakian dari Paltuding-Pondok Bunder gue tempuh selama 2jam, dari Pondok Bunder-Kawah Ijen 1 jam.

DSC_0540

Kota Banyuwangi by @adrianloa

DSC_0839

Milky Way by @adrianloa

DSC_0576

Pondok Bunder

DSC_0552

Trek Pendakian

dan akhirnya jam 04.00 gue sampai puncak, tapi untuk melihat Blue Fire, harus turun lagi sekitar 800m dengan medan berbatu dan menurun, tapi saat itu waktu sudah menunjukan 4.30, tapi gue baru setengahnya turun ke kawah, darisitu gue putuskan untuk berhenti dan mengabadikan foto Blue Fire tidak terlalu dekat, karena takut Blue Firenya nanti hilang duluan.

Waktu yang tepat untuk menyaksikan Blue Fire sekitar jam 02.00 – 04.00 dini hari, dan akan berakhir sekitar jam 05.00

DSC_0621

Blue Fire by @adrianloa

Dan gue harus menunggu sampai sang mentari tiba, hampir ga kuat sebenarnya karena tajamnya bau belerang sangat menusuk, tapi inilah tujuan gue kesini, untuk menikmati semua pesona di Kawah Ijen.

IMG_2229

Tapi buat kalian yang ga sanggup untuk mendaki tenang saja sekarang para penambang menyediakan troli untuk mengangkut wisatawan yang di dorong dengan 2-3 orang, biaya sekali perjalanan 150rb, penambang belerang di Kawah Ijen tidak lagi menggunakan pikulan untuk mengangkut belerang dari dasar kawah ke Pos Paltuding. Melainkan sudah menggunakan sebuah troli. Dengan menggunakan troli, pekerjaan  mereka jadi lebih mudah.

19055744._SX540_

Jasa Troli

Ketika sang mentari tiba, yang terkilas dipikiran kalian pasti “WOW”, semua keindahan di Kawah Ijen bisa kalian nikmati disitu, semua lelah perjalanan dari awal terbayarkan, warna hijau tosca dari kawah pasti buat kalian gamau pulang deh pokoknya.

DSC_0640

Landscape Gunung Ijen

DSC_0668

Landscape Kawah Ijen

IMG_2231

Landscape Kawah Ijen

 

DSC_0683

Landscape Kawah Ijen

Selama pendakian pun kita sering melihat para penambang belerang yang lewat, mereka mengangkut hasil tambang mereka yang nantinya akan ditimbang di Pos Paltuding, namun kerja keras dan resiko pekerjaan mereka tidak sesuai dengan apa yang didapatkan, hanya di hargai Rp 1.000/kg, maka dari itu kenapa banyak penambang yang sekaligus mengambil banyak belerang demi keuntungan yang lebih besar, sampai ada penambang yang mengangkut belerang dengan berat 120kg, tentunya melebihi berat badan para penambang.

IMG_2234

Penambang Belerang

Nahh sekarang masyarakatpun lebih kreatif mengolah belerang, ga hanya dijual ke pemasok saja,  sekarang masyarakat berinovasi menjadikan belerang sebagai oleh-oleh wisatawan, belerang yang dicairkan lalu di cetak dengan berbagai bentuk, menjadikan belerang ini lebih menarik wisatawan untuk membeli, harga relatif mulai dari Rp 5.000 – Rp 25.000 , tergantung ukuran, bentuk, dan motifnya.

IMG_2242

Kerajinan Belerang

IMG_2243

Kerajinan Belerang

Setelah berlama-lama di Kawah Ijen, sampai sang mentari tiba, gue harus segera turun gunung karena asap kawah belerang semakin pekat, tapi gue berpikir ga kuat turun karena turunannya sangat curam dan kaki ini sudah tak sanggup lagi menopang tubuh ini hahaha. Jangan khawatir gaes, lelah kalian akan terbayarkan juga oleh pemandangan dari Kawah Ijen, kalian bisa melihat Gunung Raung, Gunung Merapi, Kawah Wurung, dan Savana dari atas, yang pasti ga bikin bosen kalian untuk selfie manja .

DSC_0709DSC_0707DSC_0704DSC_0703

IMG_2238

IMG_2236

Jam 07.00 akhirnya gue turun gunung, tapi istirahat sejenak dulu di Pos Bundar, kaki gue rasanya mau copot hahaha, dan jam 10.00 gue sampai kembali di Pos Paltuding.

IMG_2244

Pos Bunder

 

IMG_2245

Pos Bunder

Akhirnya sampai juga di Pos Paltuding, dan gue siap siap lagi buat explore wisata bondowoso, terimakasih buat yang udah ngikutin perjalanan gue jangan dan lupa lihat juga video trip gue yaaa

Instagram : @adrianloa

Youtube  : Adrian Hartanto Lokaria

Like and share : https://youtu.be/dACqMHEpNOI

 

Leave a comment